Duka Hatiku

          Terkadang menjadi seorang AKU itu susah-susah gampang. Mulut yang terbingkap, tangan terikat, dan badan yang terpenjara. Bagai boneka pinokio di jaman Milinium. Sebenarnya siapakah AKU ?. Kenapa aku begini? dan apa salahku hingga AKU harus begini?.

          Aku ini manusia robot yang sudah kehilangan jiwa, karena jiwa ini hanyalah jiwa kosong tak bertepi dengan mulut yang tak lagi bisa bersuara dan otak yang tercuci bersih. Mengapa wahai hatiku engkau tega membuatku begini?. Sebegitu bencinya engkau padaku?. Namun mengapa engkau tetap mengatakan jika kau mencintaiku dengan segenap hatimu?. Engkau melihat semuanya , namun engkau diam seribu bahasa. Itukah cintamu untukku?. Sungguh engkau membuatku kehilangan jati diriku dan pemahamanku akan cinta dalam hidup.

         Apa itu Cinta? Aku tidak lagi mengatuhui. Jika cinta hanya untuk memenjara, mengikat bahkan membunuh untuk apa lagi cinta harus ada di dunia ini?. Hapus saja cinta itu dari hidupku dan biarkan aku sendiri dengan hidupku.

       Pernahkah kau berfikir AKU hanya ingin dicintai karena AKU bukan karena AKU adalah wanita yang kau anggap segalanya. Aku tahu engkau mencintaiku dengan segala daya upayamu, seluruh hati dan pikiranmu, seluruh kuasa yang ada di raga serta pikiranmu, aku tahu. Aku tahu semua itu karena engkau mencintaiku. Akan tetapi cinta itu membunuhku secara perlahan. Engkau hanya peduli dengan perkataanmu dituruti atau kecemburuanmu, tapi engkau tak pernah peduli dengan apa yang AKU rasakan.

       Buat apa ada cinta, cemburu, atau keberadaanmu disisiku jika jiwamu tidak pernah untukku?. Kamu membiarkan mereka mencaci makiku, menghukumku, bahkan menjadikan aku Babu. Diam hanya DIAM. Kau hanya marah saat merasa aku tak mematuhimu. Tahukah kamu seringkali aku berfikir pernahkah engkau percaya padaku?. Mungkin aku akan menjawab TIDAK.

      Tidak. Engkau tidak pernah percaya padaku. Hanyalah omongan mereka yang engkau percaya. Dan dengan bodohnya AKU tetap mencintaimu hingga saat aku menerima selembar surat yang AKHIRNYAmembunuh Cintaku untuk selamanya.

      TERHIANATI sepenuhnya dengan kebohongan cinta yang kusangka tulus memang untukku. Aku BODOH. Bodoh tingkat high level , bodoh sebodoh-bodohnya orang bodoh. Kebodohan ini membuatku berfikir mengapa aku membuang waktu 12 tahun untuk menunggumu dan mencintaimu?. Berapa banyak air mata yang keluar selama itu? Berapa banyak kehilangan yang aku alami, baik uang maupun masa depanku. Aku juga tidak lagi punya kebahagiaan dan kepercayaan. Semua bohong bagiku.

     Kamu pergi saat aku berada dibawah dengan ucapan yang tak mungkin kau tarik kembali. Ada 1000 orang saksi saat kau mengucapkan kata itu, dan aku hanya bisa memandangmu. Benarkah yang aku dengar itu? Tapi mengapa?. tiga bulan aku mencoba mencari jawaban itu, dan tetap aku tidak mengerti alasan kau mengucapkannya. KENAPA?????.

     Tepat ulang tahunmu barulah aku tahu alasanmu. Alasan yang tak pernah kau ucapkan. Keluargamu tak pernah merestuiku menjadi hidupmu. Mereka mengatakan aku dari kasta bawah, miskin dan berwajah seperti wanita pengeruk harta. Tak pernahkah kau katakan pada mereka, aku memiliki setengah dari harta dalam rumah itu? Akulah pemilik uang Rp 165 M itu? ataukah kau biarkan mereka menganggap aku miskin, bodoh dan tolol? ataukah itu tujuan mereka dari awal kita memulai hidup kita? Hanya untuk uang itu?. Kenapa tak kau katakan saja?. Aku akan memberikannya padamu seluruhnya seperti saat ini. Tanpa uang seperserpun, tanpa barang satupun dari hasil kita dulu, tanpa seluruh perhiasan yang pernah kau berikan, tanpa segalanya. Ambillah. Bagilah dengan mereka. Aku tidak membutuhkannya. Aku tidak akan membawa harta itu saat aku meninggal nanti.

      Aku kembalikan semua keistimewaan yang pernah kau berikan kepadaku. Ambillah kembali dan biarkan aku hidup dengan diriku sendiri tanpa embel-embel namamu yang semu itu. PERGILAH. Aku akan mencari kebahagiaanku. Kita sudah bukan lagi KITA. Jangan atur-atur lagi hidupku. Bawahlah semua, termasuk semua hatiku yang sembilan bulan aku bawa dalam perutku. Kau membuatku tak bisa lagi bertemu mereka tanpa ingin memilikinya seperti dulu. Janganlah bertanya padaku mengapa aku jahat pada mereka. Karena aku tidak ingin menangis saat mereka kau ambil dariku. Aku titipkan mereka padamu. Aku berjanji tidak akan bertemu mereka lagi, jika itu dapat membuat jantung hatiku hidup dengan layak seperti halnya anak-anak lainnya. Namun ingatlah SATU HAL. Jangan pernah bisa bermimpi menyakiti atau menghina mereka, akan aku balas beribu-ribu kali lebih kejam dari yang kalian lakukan. Walaupun aku akan mati saat melakukan itu tapi AKU TIDAK PEDULI. Camkan itu.

      Ah apakah kamu tahu? Aku bertemu seseorang yang mencintaiku dengan tulus. Namun aku tidak bisa memilikinya karena dia sudah berkeluarga. Dan kamu tahu? Aku tidak peduli. Kau sudah membuatku menjadi pelacur dan kau biarkan aku menjadi pelacur. Dan kau mengatakan kau masih mencintaiku? HAHAHAHAHA. Mengapa?. Aku ibu anak-anakmu, namun kau jadikan aku pelacur. Sungguh .....

     Bisakah kau menjauh dariku? Biarkan aku bahagia toh aku tidak megambil apapun darimu dan keluargamu. Aku akan menikah dengan laki-laki pilihan ALLAH. Jika kau ingin melawannya, maka lawanlah ALLAH. Aku tidak ikut campur urusan itu. Aku kembalikan semuanya pada ALLAH SWT. Urusanku denganmu dan keluargamu sudah cukup!!. Selamat tinggal untuk selamanya!!!!!!......








     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lianxi

Mencoba mencari metode pengajaran

[诗歌] The School Boy 小读书郎